Mar 26, 2010

Mempersiapkan diri menjadi Abang

Usia Labib sdh 18 bulan insya Allah 3 bulan lagi baby#2 lahir ke dunia. That's mean i have 2 children :)
Sebenernya dibalik exciting-in menyambut kehadiran baby#2 ada rasa takut yang bersembunyi di dalam diriku. Aku takut labib bakal merasa tersingkirkan, aku takut labib bakal merasa not only lg, aku takut labib ga respect sama baby#2...pokonya banyak banget ketakutan2 :(

Sejak tau aku hamil, aku sdh berblogwalking ria ke tempat para mamas2 yg mempunyai anak dgn jarak yg dekat. Beberapa pelajaran yang aku ambil adalah :

bahwa kita sebagai orang tua harus lebih menyiapkan diri untuk berbagi waktu antara baby#1 dan baby#2

Labibpun sdh kutumbuhkan rasa ke-abangan-nya, aku dan abinya sdh mulai memanggil dy dgn abang. Dan sejak usia kehamilan 3 bulan labib sdh aware kl ada dd diperutku, apalagi skrng perutku semakin tak lazim a.k.a Gendut jd labib sdh semakin punya rasa memiliki terhadap dd. Kl pagi2 bangun tidur, labib selalu saying "maaaaaa" mencari aku yg posisi tidurnya tdk disebalah dy. setelah dy meloncati abinya dan tidur pas disampingku yang pertama kali dicium adalah perutku sambil bilang "jejeee..."

Kl liat ada anak bayi dijalan, dy tunjuk ke bayi itu dan bilang "jeje" trs pegang perutku sambil nyengir "mama..jeje mama" (dede sama)

Masa2 menyambut sang baby#2 ku manfaatin untuk membentuk karakter labib ke arah sifat mau dibilangin, bs bekerja sama...skrng aku juga sdh membiasakan labib makan sendiri :)

Aku dan abinya telah menyiapkan skenario, bahwa ketika melahirkan nanti labib tinggal dirumah dan setelah baby#2 lahir br dy di bawa ke rumah sakit. Dan prioritas kita tetep labib :) baby#2 kan masih blm tau rasa cemburu