Mar 14, 2011

jatuh bangun freelancer

dari kecil yang paling aku kenal dr sifatku adalah nekat. dan sampai sekarang sifat itu msh ada dong :p

Tahun lalu, aku mulai berani nerima tawaran freelancer, debut pertamaku di awali dgn mengerjakan ini, disitu aku cuma ambil bagian di pembuatan header, dengan pertimbangan masih ga pede untuk develop semuanya.

Kemudian, ada temennya abi yg berencana merekrutku untuk mengerjakan prospek pembuatan website. akupun hayuk ajah,eeaah tapi waktu itu aku di haruskan membuat web company profile buat perusahaan dy dulu. 4 bulan hilir mudik dalam prospek dy,bikin mockup, convert hmtl and the bre the bre bre bre..hasilnya?Ga ada dong. Yaaaaah namanya jg prospek, jd kemungkinannya 50%-50%.

kemudian, berkenalanlah aku dgn seorang project manager bernama A. dan dy merekrut aq untuk meredisgn webstore suatu MLM kenamaan. saat itu aku sedang hamil fafa, 36 weeks tepatnya. Berbekal pengalaman yg tdk mengenakan dgn urusan rekrut-merekrut, maka di awal project, aq melampirkan FAQ & Penawaran harga. dan si A ini setuju.

dengan hati senang&sumringah, aku mengerjakan project bersama si A. hilir-mudik, bikin mockup, convert,upload ke hosting, ketemuan buat meeting point and the bre and the and the bre..dilalah sampai 2 minggu aku "kerja" dan mendelivery pekerjaan. Pembayaranku tak kunjung nongol (padahal di awal project,di sebutkan bhwa pembayaran di lakukan 50% di awal & 50% di akhir). aku masih berpositif thinking dan tetap delivery sajah dulu.

Dan, suatu ketika si A mengajak ketemuan untuk membahas lebih detail. Tapi setelah 1/2jam aku menunggu,akhirnya si A,sms dan bilang bahwa dy ga bs datang karena msh harus ketemu client. dan si A meminta aku untuk discuss via YM saja. Akupun segera meluncur di YM, perbincangan di sela-sela perbincangan di ym,aku selipkan bahwa menurut FAQ aku harusnya sdh mendapatkan bayaran pertama. Dan si A bilang malam ini akan dy transfer.

kenyataan pahit..2 hari aku tunggu,transferan dari si A pun tak ada. aku ambil tindakan.stop ngerjain project sampai si A membayar. Dan yang lebih dashyatnya,si A tidak bisa dihubungi, Hp ga di angkat,ym tdk aktif, email ga di balas. padahal sebelumnya komunikasi kita lancar (saking lancarnya sering banget nomornya A kepencet si labib). 1 minggu aku dibuat sepaningan sm A, sampai akhirnya aq dapat berita bahwa si A lg ke singapore (doweeeng).

untuk terakhir kalinya, aq email si A,meminta hakku & minta kejelasan atas semua yg terjadi. Ajaib..si A membalas emailku & bilang bahwa aku tdk bisa mendelivery sesuai kebutuhan & A memutuskan untuk berhenti bekerja sama dgnku, dan akan memberikan fee toleransi kepadaku.

Kenyataan pahit lg, sampai fafa berumur 2 bulan fee itu tak kunjung ada. Dan akupun dihadiahi email "indah" dari A, A menuliskan di emailnya "seharusnya nidya yg kena pinalti karena tdk bisa delivery sesuai keinginan klien.tdnya saya berniat untuk memberikan fee kepada nidya, tapi sekarang saya jgn tanyakan lg" JLEEEEB..pengen ngubur diri ke tanah rasanya saat itu & yg paling membuat aku sakit hati, sudah tak bayar, maki-maki & mockupku di pakai pulak. Dunia freelancer memang kejam *nangis guling2 ampe monas*

setelah kejadian itu, aku sedikit kapok untuk menerima job freelancer. aku masih dirundung sakit hati.

tapi apa daya, jiwa matreku bergelora lagi. 2 pengalaman pahit,aku rasa cukup untuk membuat aku kuat.

akhirnya, aq menawarkan diri untuk membuat webstore mba dian. 2 minggu kejar tayang, akhirnya "berdirilah" Rere little house

kemudian yang sebentar lagi akan launch adalah Zibalabel

Dan insya allah, akan ada prospek-prospek selanjutnya

kini aku percaya, bahwa rencana Allah itu memang Indah. Jika aku pernah merasakan pahit di hari kemarin, maka di hari esok aku bisa tersenyum merasakan indahnya hidup.

nenambah 1 peran lagi untuk diri ini, setelah jd istri,mimi,karyawan & sekarang freelancer..jatah tidurku semakin berkurang setiap harinya, many thanks untuk pencipta conclear, jd aku bs menyembunyikan mata pandaku & wajah sayu :p :D


ps: yang mau bikin webstore, company profile,logo atau lainnya yuk dimari ajah *tetep iklan* :P:)

Mar 9, 2011

8 month



si 8 month

- makin sumeh

sehat terus ya ade fafa

Operasi hernia pada Toddler


Sebenarnya labib sudah terindikasi hernia sejak berumur 10 bulanan, waktu itu dokter W yg praktek di RS Emak Menteng yang ngasih tau. Tapi aq masih berpositif thinking & berharap bahwa hernianya bakal hilang sendiri seiring berjalannya waktu.

Lah..tapi koq makin kesini hernianya makin eksis, bukannya mengecil malah makin ngejendol. Dan pernah someday itu sampe ngejendol banget&labibpun ngeringis kesakitan. waktu itu aq kasih tempra *teu nyambung pisan*, buat meredakan nyerinya. trs sambil di urut2 pelan2 sm abi "erot". paginya mengecil. Tapi kita jd serem, dan mulai mengumpulkan keberanian buat operasi -_-"

bulan januari 2011, kita bertekad bahwa tahun ini labib harus operasi hernia, mengingat insya allah di tahun ini dy bakal sekolah-yg artinya dy bakal punya aktifitas yg menyita tenaga dy. Kita ga mau ajah si hernia ini bakal jd "sumbatan" buat dy saat beraktifitas.

februari 2011, labib kontrol ke dokter E, di rumah sakit "OUR WISH", dan lagi2 DSA menyarankan untuk operasi.

setalah dipilih-dipilih dan ditimbang2..kita meumutuskan unttuk operasi di RS EMAK margonda. Ditangani dgn SPBA Y dan D.SPA. operasi 5 maret 2011, start jam 07.30 - 08.10. aq membayangkan setelah operasi labib bakal dalam keadaan bisu total dan need alot of time buat dy wake up.

setelah suster ngasih tau bahwa oeprasi anak fayyadh sdh selesai&berjalan lancar. aku bergegas menuju ruang observasi. *jedeeeeeeeeeeeeeeeer* berasa di foto 1000 kamera, kaget liat labib yg dipasangin oksigen & ga berdaya. aku cuma tertunduk tnpa suara, perlahan aku pegang tangannya * tentu berusaha untuk membendung air mata*, dilalah..ada suara "umiii..." ditambah lirikan kecil

Alhamdulillah..abang dah langsung sadar :). omongan selanjutnya dah bisa ditebak "mi..mau susu" -_-"

stay di rs 3 hari, dan so far alhamdulillah semuanya baik2. sekarang abang dah bisa teriak2 pol, kl dulu setiap teriak2 pasti akan bengkak & dypun nurut kl kita bilang "jangan teriak2 bang, nanti bengkak", kl sekarang kita bilang begitu, jawaban dy adalah "engga koq..kan dah di ilem sm dokter". dalam fikiran dy perban itulah yg meredam bengkaknya dy